Fungsi Manajemen (Coordinating)

Fungsi Manajemen : Pengkoordinasian (Coordinating)

             Koordinasi adalah penyatuan, integrasi, sinkronisasi upaya anggota kelompok sehingga memberikan kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama.  Ini adalah kekuatan tersembunyi yang mengikat semua fungsi lain dari manajemen. Menurut Mooney dan Reelay, “koordinasi adalah susunan teratur dari upaya kelompok untuk memberikan kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama”. Menurut Charles Worth, “koordinasi adalah integrasi dari beberapa bagian ke dalam lubang teratur untuk mencapai tujuan pengertian”. Manajemen berupaya untuk mencapai koordinasi melalui fungsi dasar perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan. Itulah sebabnya, koordinasi bukan merupakan fungsi yang terpisah dari manajemen karena mencapai keselarasan antara usaha-usaha individu terhadap pencapaian tujuan kelompok merupakan kunci keberhasilan manajemen. Koordinasi adalah inti dari manajemen dan implisit dan melekat pada semua fungsi manajemen.

            Koordinasi adalah elemen integral atau bahan dari semua fungsi manajerial sebagaimana dijelaskan di bawah:

  1. Koordinasi melalui Perencanaan – Perencanaan memfasilitasi koordinasi dengan mengintegrasikan berbagai rencana melalui diskusi bersama, pertukaran ide. Misalnya – koordinasi antara anggaran keuangan dan anggaran pembelian.
  2. Koordinasi melalui Pengorganisasian – Mooney menganggap koordinasi sebagai esensi pengorganisasian. Bahkan ketika manajer kelompok dan memberikan berbagai kegiatan untuk bawahan, dan ketika ia menciptakan menonjol koordinasi departemen dalam benaknya.
  3. Koordinasi melalui Staffing – Seorang manajer harus ingat bahwa hak no. personil di berbagai posisi dengan tepat jenis pendidikan dan keterampilan yang diambil yang akan menjamin orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat.
  4. Koordinasi melalui Mengarahkan – Tujuan memberi perintah, instruksi & bimbingan kepada bawahan dilayani hanya ketika ada keselarasan antara atasan dan bawahan.
  5. Koordinasi melalui Mengontrol – Manajer memastikan bahwa harus ada koordinasi antara kinerja aktual dan kinerja standar untuk mencapai tujuan organisasi.

            Dari pembahasan di atas, kita dapat sangat banyak menegaskan bahwa koordinasi adalah inti sangat banyak manajemen. Hal ini diperlukan dalam setiap fungsi dan setiap tahap oleh karena itu tidak bisa dipisahkan.

            Koordinasi dalam operasionalnya mengerjakan unit- unit, orang orang, lalu lintas informasi, dan pengawasan seefektif mungkin, semuanya harus seimbang dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Organisasi yang baik memberikan susunan administratif, aturan-aturan, mekanisme pengkoordinasian yang dibutuhkan untuk memudahkan menjalankan aktivitas organisasi secara maksimal. Sebagaimana dikemukakan Henry L. Sisk bahwa manajemen adalah koordinasi dari semua sumber melalui proses perencanaan, pengorganisasian pimpinan, dan pengawasan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

            Sedangkan koordinasi (coordination) mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi, tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakan saja, tetapi menurut aturan sehingga menyumbang penyampaian tujuan. Pengkoordinasian menurut The Liang Gie merupakan rangkaian aktivitas menghubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsung secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcokan, kekembaran kerja atau kekosongan kerja. Sedangkan Oteng Sutisna merumuskan koordinasi ialah mempersatukan sumbangan sumbangan dari orang-orang, bahan, dan sumber-sumber lain ke arah tercapainya maksud yang ditetapkan. Purwanto mengemukakan koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, materiil, pikiran-pikiran, teknik-teknik, dan tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.

            Dari pengertian ini dapat ditegaskan bahwa pengkoordinasian dalam organisasi sekolah adalah mempersatukan rangkaian aktivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah dengan menghubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan kepala sekolah,guru, tenaga kependidikan, dan personal lainnya dan pekerjaannya dibawah tanggung jawab kepala sekolah sehingga semuanya berlangsung secara tertib kearah tercapainya maksud yang telah ditetapkan.

            Koordinasi harus dapat meningkatkan kerjasama antara kepala sekolah dan personal sekolah sebagai anggota organisasi semaksimal mungkin pada tatar sekolah maupun unit kerja sekolah. Koordinasi harus menghasilkan penyatuan arah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dari tiap-tiap bagian maupun personal dalam keseluruhan agar terdapat hubungan yang baik, segala sesuatu berjalan menurut rencana pada waktu yang tepat. Pengkoordinasian mutlak diperlukan dalam organisasi pendidikan khususnya sekolah, karena dalam organisasi sekolah ada pembagian kerja yang amat pokok yaitu pekerjaan mendidik, pekerjaan manajemen sekolah dan manajemen pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai mutu yang dipersyaratkan.

            Setiap orang harus mengetahui tugas masing-masing, sehingga yang tumpang tindih dan pekerjaan yang tidak perlu dapat dihindarkan. Dalam menjalankan tugas pendidikan di sekolah, pengatur waktu merupakan hal yang terpenting, karena ada kegiatan yang harus didahulukan, dan ada yang harus dilakukan kemudian atau bersamaan, semua dikoordinasikan oleh kepala sekolah sebagai seorang pimpinan. Tanpa pengkoordinasian yang benar maka tiap komponen seperti guru, tenaga kependidikan dan karyawan pendidikan lainnya akan berjalan sendiri-sendiri tanpa arah yang jelas. Suatu usaha kerjasama sekolah yang baik, pengkoordinasian yang efektif merupakan suatu keharusan, dan koordinasi itu tidaklah timbul dengan sendirinya, melainkan harus diusahakan oleh manajer sekolah pada setiap unit kerja pendidikan disekolah dengan sungguh-sungguh dan terencana. Pembagian kerja dan spesialisasi atas dasar tanggung jawab profesionalnya masing-masing berjalan menuju kesatu titik tercapainya tujuan pendidikan. Titik fokus dari koordinasi tersebut terselenggaranya seluruh program sekolah sesuai yang direncanakan dan mencapai tujuan sesuai yang ditargetkan. Koordinasi yang baik akan berhasil dengan syarat ;

(1) Pembagian kerja yang jelas dalam organisasi sekolah;

(2)  Membangun semangat kerja sama yang besar diantara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan personal sekolah lain dan adanya organisasi informal yang sehat dalam tubuh organisasi yang bersangkutan;

(3)  Tersedianya fasilitas kerja dan kontrak hubungan yang cukup lancar bagi semua pihak dalam organisasi;

(4)  Memulai tahapan suatu kegiatan dengan benar dan mempertahankan kualitas pekerjaan sebagai proses yang kontinu.

Kesimpulannya adalah Coordinating / koordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai itu antara lain dengan memberi intruksi, perintah, mengadakan pertemuan untuk memberikan kejelasan bimbingan dan nasihat, dan mengadakan coaching dan bila perlu memberi teguran.

Be the first to start a conversation

Leave a comment